KLIKSAJA.CO – Pemerintah telah mengeluarkan berbagai bauran kebijakan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi syariah pada tahun 2022, salah satunya dengan memberikan stimulus bagi pengembangan ekonomi syariah melalui penguatan ekosistem halal value chain terutama sektor pertanian yang terintegrasi, kuliner halal, dan fashion muslim.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan asesmen berbagai lembaga internasional menunjukkan bahwa Indonesia cukup resilient terhadap tekanan global. Di tengah tekanan inflasi global, inflasi Indonesia di Februari 2022 masih terkendali berada di bawah kisaran target sebesar 2,06% (yoy).
”Perlu menjadi perhatian juga bahwa ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia merupakan sektor yang memiliki peluang pertumbuhan menarik secara global,” ungkap Menko Airlangga Hartarto dalam sambutan yang disampaikan secara daring pada acara Studium Generale Universitas Islam Nusantara dengan tema “Prospek dan Tantangan Perekonomian Indonesia Pasca Pandemi”, Sabtu (19/03/2022).
Selain itu, akan dilakukan percepatan perluasan implementasi halal assurance system sebagai percepatan sertifikasi halal pelaku UMK, perluasan penyaluran Cash-Waqf Linked Sukuk (CWLS), penerapan pembiayaan kreatif syariah, serta implementasi layanan syariah BP JAMSOSTEK.
”Saat ini kita juga sedang mengalami pertumbuhan ekonomi digital, didorong oleh terjadinya pergeseran perilaku masyarakat ke platform digital. Oleh karena itu, dukungan untuk pengembangan ekosistem ekonomi digital untuk mendorong produktivitas masyarakat juga akan terus dilakukan,” terang Menko Airlangga.
Berbagai strategi telah diterapkan antara lain melalui Kartu Prakerja, Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, dan Digital Leadership Academy sehingga mendukung pengembangan digital talent dan digitalisasi UMKM termasuk UMKM yang bergerak di sektor halal.
Pemerintah Indonesia mengajak untuk saling bahu membahu dalam hal peningkatan pendidikan dan kebudayaan. Ajakan ini dirumuskan dalam bentuk empat agenda prioritas pada Education Working Group G20, antara lain Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Teknologi Digital dalam Pendidikan, Solidaritas dan Kemitraan, serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca Covid-19.