Usai menggelar pertemuan dengan Prabowo Subianto, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid hari ini, Kamis (07/09/2023) memulai menjalankan ikhtiar laku spiritual politik dengan ziarah ke makam waliyulloh dan leluhurnya.
Laku spiritual Yenny Wahid dimulai dengan melakukan perjalanan spiritual politiknya ke Jawa Timur yaitu dengan berziarah ke makam Sunan Ampel Surabaya.
Usai menjalani ziarah ke makam Sunan Ampel di siang harinya Yenny Wahid ziarah ke makam Syech Jumadil Kubro, Troloyo, Mojokerto.
Yenny Wahid kemudian melanjutkan ziarah ke makam Gus Dur dan makam leluhurnya di Ponpes Tebuireng Jombang.
Yenny Wahid didampingi para kyai dan ulama Jawa Timur dalam menjalani laku spiritual politiknya. Selain menabur bunga Yenny Wahid bersama rombongan membaca tahlil dan doa bersama.
Usai menggelar tahlil dan doa Yenny Wahid dihadapan awak media mengatakan bahwa perjalanan spiritualnya merupakan salah satu ikhtiar batinnya untuk mendapatkan petunjuk dari Allah SWT dengan cara berdoa dan berziarah ke makam para kekasih Allah / Waliyullah.
Ikhtiar laku spiritual Yenny Wahid dilakukan untuk menyempurnakan ikhtiar rasional setelah melakukan safari dan silaturahmi jelang kontestasi Pilpres 2024.
“Salah satu hal yang menjadi concern dalam menghadapi pemilihan Presiden adalah mendapatkan petunjuk dari Allah SWT agar bangsa Indonesia diberi kekuatan, kejernihan berfikir dan kemantapan hati dalam memilih calon pemimpin bangsa dan negara.” Jelas Yenny Wahid.
Haul Gus Dur
Selain mengunjungi makam dan berziarah ke para aulia. Yenny Wahid juga berkesempatan menghadiri acara haul Gus Dur yang di gelar oleh para pecinta Gus Dur di kampus Hasyim Asyari di kawasan Ponpes Tebu Ireng Jombang.
Dihadapan ratusan pecinta Gus Dur, Yenny Wahid menyampaikan terimakasih kepada para pecinta Gus Dur yang telah menggelar acara memperingati kelahiran Gus Dur.
“Saya ucapkan banyak terimakasih disini hadir para pecinta Gus Dur. Dalam menjalankan kepemimpinan Gus Dur selalu memimpin dengan hati, memimpin yang selalu mencintai rakyatnya, memikirkan mengutamakan rakyatnya, mensejahterakan rakyatnya.” Kata Yenny Wahid dihadapan ratusan pecinta Gus Dur.
Yenny Wahid juga mengajak para pengikut Gus Dur untuk terus melakukan upaya merawat keragaman Indonesia, menghindari politik identitas yang dapat merusak sendi-sendi persatuan bangsa.
Pilpres 2024
Menyinggung soal kontestasi Pilpres 2024. Yenny Wahid mengajak pengikut Gus Dur agar semua satu komando.
“Sebentar lagi Pilpres, mohon bersabar, tunggu komanda. Pilpres nanti kita satu komando , kita satu hati. Tunggu setelah saya selesai melakukan riyadhoh riyadhoh politik dan spiritual. Karena Pilpres 2024 tidak sekedar pilih presiden tapi kita memilih pemimpin.” Ujar Yenny Wahid.
“Kita 2024 harus memilih pemimpin yang memimpin dengan hati, seperti Gus Dur pemimpin yang memimpin dengan hati, mencintai rakyatnya, mengutamakan rakyatnya pemimpin yang mensejahterakan rakyatnya”. Tambah Yenny Wahid.
Di penghujung pidatonya, Yenny Wahid mengingatkan bahwa 2024 momentum untuk menuju kejayaan Indonesia emas 2045.
“2045 Indonesia akan menjadi negara besar, 2045 adalah Indonesia emas. Indonesia menjadi sangat kaya, dan momentum untuk mencapai itu adalah di tahun 2024. Karenanya tahun 2024 kita dukung presiden yang mau melanjutkan pembangunan setelah Indonesia melewati pemimpin pemimpin sebelumnya dengan kekhasan zamannya.” Tutup Yenny Wahid.