Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Nasional (FBS-UNAS) memfasilitasi pelatihan bagi para dosen dalam publikasi jurnal terindeks Scopus. Kegiatan ini merupakan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam kerangka kerja sama antara perguruan tinggi. Dalam kegiatan ini, Unas melakukan kerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Kegiatan digelar di Ruang Seminar Menara Unas, Jakarta, Ahad (9/6/2024). Kegiatan ini dilaksanakan untuk menunjang dosen dalam pengurusan jabatan fungsional (jabfung) dan sebagai persyaratan untuk program doktoral bagi dosen. “Penulisan jurnal terindeks Scopus tidak murah dan tidah mudah, sehingga kita berupaya untuk mengejar hal itu. Ini merupakan syarat wajib dan mutlak bagi dosen yang sedang melakukan pengurusan kepangkatan atau jabfung dan juga bagi dosen FBS yang sedang melanjutkan studinya di jenjang doktoral,” tutur Dekan FBS Unas Dr. Somadi, M.Pd.
Disampaikan oleh Somadi, publikasi karya ilmiah memerlukan kolaborasi yang baik, sehingga memerlukan. pendampingan supaya hasilnya optimal. Salah satu tujuannya sebagai upaya mendorong akreditasi program studi.
Narasumber dari Unhas Prof. Dr. Fathu Rahman, M.Hum. Disampaikan bahwa pelatihan ini sebagai penguatan dan peningkatan individu tenaga pengajar agar bertanggung jawab mendorong ilmu pengetahuan. “Salah satunya melalui pelatihan publikasi yang sudah dipersiapkan sedemikan baik bagi seluruh dosen. Membangun wawasan agar dapat digunakan untuk pengurusan kepangkatan jabatan fungsional,” kata Fathu Rahman.
Fathu melanjutkan, melihat potensi dosen yang sangat luar biasa, pelatihan publikasi jurnal terindeks Scopus ini diharapkan dapat berjalan normal, wajar dan terstuktur. Sehingga dalam pelaksaan kegiatan ini Unas bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi bersama dengan perguruan tinggi lainnya.
Fathu mengungkapkan, dengan publikasi yang sudah teindeks Scopus maupun jurnal berkualitas, hal ini dapat membawa nama baik Unas di dunia pendidikan. “Dengan publikasi kita bisa menawarkan pikiran yang cemerlang untuk membawa nama baik Unas,” ungkapnya.
Ia mengharapkan agar mahasiswa dalam studinya menerapkan publikasi ilmiah agar bisa berkontribusi dalam kepentingan perguruan tinggi dalam mempertahankan akreditasinya. “Bukan hanya bagi dosen, tapi juga mahasiswa agar dapat berkolaborasi dengan mengikuti ketentuan yang ada,” pungkasnya. (*)