Universitas Nasional bersama CH Institute melakukan pematangan rencana kolaborasi institusi dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. Rencananya, pada tahap awal kolaborasi akan melibatkan tiga pihak, yaitu: Universitas Nasional, CH Institute dan Universitas Indonesia.
Pematangan kerjasama tersebut menjadi agenda utama dalam kegiatan kunjungan CH Institute ke Universitas Nasional pada Selasa (27/6/2023). Pengurus CH Institute yang dipimpin oleh Marsekal TNI Purn. Chappy Hakim diterima langsung oleh Rektor Universitas Nasional Dr El Amry Bermawi Putera.
Marsekal TNI Purn. Chappy Hakim selaku founder dari CH Institute, dalam diskusi dengan jajaran Universitas Nasional dan perwakilan dari Universitas Indonesia (UI) mengemukakan pentingnya kolaborasi antar institusi sebagai bentuk keseriusan dan komitmen untuk terus berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara, terutama di dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia berbasis literasi.
Chappy Hakim yang juga dikenal sebagai dan praktisi menyatakan pentingnya peningaktan kesadaran literasi di Indonesia, karena yang dirasakan saat ini masih kurang.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) periode 2002-2005 ini percaya bahwa peningkatan literasi akan beririsan dengan menguatnya kualitas sumber daya manusia Indonesia, sehingga ke depan akan semakin percaya diri untuk bersaing dengan negara-negara maju di dunia.
Rektor Universitas Nasional Dr. El Amry Bermawi Putera, MA. menyatakan gembira dengan kunjungan delegasi CH Institute dan perwakilan Universitas Indonesia. Rektor Unas menyambut baik inisiasi kolaborasi tiga institusi untuk menjalankan kegiatan tridharma.
Dinyatakan oleh Rektor Unas bahwa saat ini merupakan era kolaborasi. Sehingga, kerja sama-kerja sama antara institusi sangat diperlukan untuk mendorong dan menghasilkan program serta kegiatan berkualitas yang mampu meningkatkan daya saing pendidikan Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Universitas Nasional, seperti yang dikemukakan oleh Amry Bermawi, ingin menjadi bagian bersama dalam membangun kemajuan pendidikan di Indonesia. Dan, sejak dulu sampai saat ini Unas terus melakukan inovasi-inovasi yang dibutuhkan agar perguruan tinggi Indonesia tidak kalah dari universitas yang berasal dari luar negeri, baik secara kualitas maupun kuantitas.
Saat ini, Unas secara rutin dan berkelanjutan terus mengirimkan dosen, peneliti, serta mahasiswanya untuk ikut dalam beragam kegiatan nasional dan internasional sebagai bentuk peningkatan kompetensi dosen dan mahasiswa.
Diskusi antarinstitusi ini turut dihadiri pula oleh Kresno Brahmantyo yang mewakili civitas akademi Universitas Indonesia, dan hadir dalam kapasitas sebagai peneliti serta ahli dalam bidang hubungan Australia-Indonesia.
Kresno Brahmantyo memaparkan latar belakang lahir dan berkembangnya pusat studi Australia di Indonesia, yang diawali di Universitas Indonesia. Sejarawan Universitas Indonesia ini mengapresiasi keberadaan pusat studi Australia di Universitas Nasional dan berharap agar pusat studi Australia Unas menjadi hub bagi pengembangan Australian studies di Indonesia.
Kresno meyakini bahwa keberadaan pusat studi Australia di Indonesia merupakan keharusan dan keniscayaan yang diperlukan, agar hubungan Australia-Indonesia selalu berada dalam tataran yang stabil.
Kunjungan CH Institute ke Universitas Nasional ini diakhiri dengan hibah 100 buku kedirgantaraan karya Marsekal TNI Purn Chappy Hakim untuk perpustakaan Universitas Nasional.
Hibah buku-buku ini secara simbolis diterima oleh Rektor Unas Dr El Amry Bermawi Putera dan akan dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan akademis Universitas Nasional, baik bagi para mahasiswa maupun dosen, serta peneliti di lingkungan Universitas Nasional. (*)